Menjadi Dewasa

 Ketika gw kecil, gw selalu mikir, "enak, ya, jadi dewasa? enak, ya, apa-apa bebas? enggak ada yang ngelarang ini itu, boleh melakukan semaunya." tapi, itu dulu. pikiran semacam itu pasti dirasain sama anak kecil. well, saat gw merasa kesel, atau muak entah itu karena habis dimarahi ibu atau karna sehabis lihat anak-anak dewasa yang habis melakukan sesuatu hal yang menurut gw itu wahh.. for example, bisa mendaki gunung, ke pantai ramai-ramai sama teman, pengen ikut apa aja boleh karna emang udah memebuhi syarat, dan banyak hal kain yg bisa gw lakukan ketika gw dewasa. 
 Rasanya, dulu, waktu gw masih kecil, gw pengen banget cepet-cepet dewasa, tapi, tahu gak, sih. jadi dewasa itu juga sulit. semakin bertambahnya umur, masalah yang kita hadapi juga semakin rumit. gw dulu mikir yang enaknya doang. 
 Dan karena itu, gw selalu menanti kapan gw bisa dewasa. tapi.. lambat laun, dengan banyaknya kegiatan di sekolah, apalagi masa SMP-SMA yang menyita banyak waktu buat belajar dan berkegiatan di sekolah. Hingga hari ini, saat gw udah menginjak usia 17 tahun. yg awalnya, mostly, yg gw tunggu-tunggu. tapi nyatanya, disaat ini pun gw malah enggak siap buat buka mata dan mind set gw bahwa gw udah termasuk dewasa. karna banyak hal di hidup gw setelah gw mikir bahwa jadi dewasa itu istimewa dan menyenangkan, malah dari situ, gw menemukan dan menghadapi situasi sulit di hidup gw. 
 Gw rasa, dengan menjadi orang dewasa sama dengan kita udah bisa berpikir dewasa. Tapi nyatanya, menjadi dewasa itu pilihan. Enggak semua orang bisa jadi dewasa. mungkin iya, kita bisa jadi 'orang dewasa' tapi tidak lantas kita juga bisa 'berpikir layaknya orang dewasa'. 
  Bahkan, sampai manusia menjadi orang tua pun, atau menginjak ke jenjang rumah tangga. banyak juga yang masih belum bisa bersikap dewasa. dewasa di sini, dalam artian kita sudah bisa mengatur emosional kita, cara berpikir dan bertindak sesuai dengan hati nurani dan memang sewajarnya begitu. 
Dunia ini memang keras, yang seharusnya bisa diselesaikan dengan baik-baik malah membuat sensasi dengan memperkeruh masalah. Orang yang baik dibilang pencitraan hanya karna mereka selalu ngepost bantuan-bantuan buat irora lain dan mengedepankan sifat kemanusiaan. Orang yang enggak sejalur entah itu cara pandang,sikap, gaya penampilan, buat kita itu freak.  In fact, be different dari kebanyakan orang itu wajar. karna itu tadi  semakin kita dewasa, pola pemikiran kita itu juga berkembang. Dan di sinilah kita bisa menemukan indentitas kita, mau jadi apa kita ke depannya dan dengan gaya seperti apa yang kita inginkan. 
So, let's be real, menjadi dewasa itu pilihan. Enggak ada yang benar-benar tahu, apa kita sudah dewasa atau belum. Karna yang bisa melabeli dewasa tidaknya kita, yaa dari diri kita sendiri. Sudah siapkah kita untuk bergelut dengan kerasnya hidup? Sudah siapkah kita selalu berpikir kritis dan tidak menghakimi sesuatu hal? Dan apakah kita sudah siap untuk melangkah dari zona nyaman yang sudah kita buat sejak dulu? Berani beranjak dan melangkah keluar? Ask in yourself and you can do what you want to do. 
 

Komentar